Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar
Abdul Muhaimin Iskandar atau dipanggil dengan nama Gus Muhaimin atau Cak Imin, lahir 24 September 1966. Ayahnya, Muhammad Iskandar, adalah durriyah (keluarga) Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur. Muhaimin Iskandar adalah keturunan KH Bisri Syamsuri, salah seorang ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama.
Drs. H. Muhaimin Iskandar M.Si. | |
|---|---|
| Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Kesejahteraan Rakyat | |
| Mulai menjabat 1 Oktober 2019 | |
| Presiden | Joko Widodo |
| Ketua DPR | Puan Maharani |
| Pendahulu | Fahri Hamzah |
| Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia | |
| Masa jabatan 26 Maret 2018 – 30 September 2019 Menjabat bersama | |
| Presiden | Joko Widodo |
| Ketua MPR | Zulkifli Hasan |
| Pendahulu | Hajriyanto Y. Thohari Achmad Dimyati Natakusumah Melani Leimena Suharli Ahmad Farhan Hamid |
| Pengganti | |
| Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia ke-25 | |
| Masa jabatan 22 Oktober 2009 – 1 Oktober 2014 | |
| Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
| Pendahulu | Erman Soeparno |
| Pengganti | Armida Alisjahbana (Pelaksana Tugas) Hanif Dhakiri |
| Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Industri, Perdagangan dan Pembangunan | |
| Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009 | |
| Presiden | Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
| Ketua DPR | Agung Laksono |
| Pengganti | Pramono Anung Wibowo (Bidang Industri & Pembangunan) Anis Matta (Bidang Ekonomi & Keuangan) |
| Masa jabatan 26 Oktober 1999 – 1 Oktober 2004 | |
| Presiden | Abdurahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
| Ketua DPR | Akbar Tanjung |
| Pendahulu | Khofifah Indar Parawansa |
| Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
| Mulai menjabat 1 Oktober 2014 | |
| Daerah pemilihan | Jawa Timur VIII |
| Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 22 Oktober 2009 | |
| Pengganti | Imam Nahrawi |
| Daerah pemilihan | Jawa Timur I |
| Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 30 September 2004[1] | |
| Daerah pemilihan | Sidoarjo |
| Informasi pribadi | |
| Lahir | Abdul Muhaimin Iskandar 24 September 1966 (umur 55) |
| Kebangsaan | |
| Partai politik | |
| Suami/istri | Rustini Murtadho |
| Hubungan | Abdurrahman Wahid (paman) Abdul Halim Iskandar (kakak) |
| Anak | 3 |
| Almamater | Universitas Gadjah Mada Universitas Indonesia |
| Profesi | Politikus |
| Tanda tangan | |
Riwayat HidupSunting
Pendidikan pria yang beristri Rustini Murtadho serta ayah 3 (tiga) anak tersebut dimulai di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1 Yogyakarta. Setelah lulus dari Aliyah tahun 1985, Muhaimin Iskandar melanjutkan pendidikan sarjananya di FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM) dan selesai pada usia 26 tahun. Ia melanjutkan masternya 10 tahun kemudian di Universitas Indonesia (UI)[2][3] bidang komunikasi dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2017, Muhaimin Iskandar memperoleh doctor honoris causa dari Universitas Airlangga Surabaya.
Karir PolitikSunting
Perjalanan politik pria asal Jombang ini sangat lengkap. Ia memulai dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri. Sosok ini menjadi panutan politik bagi kader PKB dan sebagian besar warga NU. Ia bahkan dinobatkan sebagai “Panglima Santri”.
Sejak duduk dibangku kuliah, Muhaimin Iskandar aktif di tempat-tempat diskusi dan juga aktif di pergerakan mahasiswa. Dia bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997. Selain itu, dia juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Muhaimin Iskandar juga aktif di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, sebuah Lembaga yang merupakan rujukan pemikiran Islam progresif saat itu bahkan sampai saat ini. Di bidang jurnalisme, Muhaimin pernah menjabat sebagai kepala litbang pada Tabloid Detik pada tahun 1994.
Anggota DPR RISunting
Karier politik Muhaimin dimulai bersamaan lahirnya Era Reformasi. Pada tahun 1998, ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ia ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend). Pada pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari partai PKB. Di lembaga legislatif tersebut, pada usia 33 tahun, Muhaimin menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004. Dia termasuk pimpinan termuda di DPR yang pernah ada saat itu. Muhaimin juga pernah menjabat Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak 26 Maret 2018 hingga 30 September 2019. Ia bersama Ahmad Basarah dan Ahmad Muzani didapuk jadi Wakil Ketua MPR berdasarkan revisi Undang-undang tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).[4]
Di parlemen saat ini Muhaimin mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Kesejahteraan Rakyat untuk periode 2019-2024. Di pemerintahan, ia juga penah dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi[5] periode 2009-2014.
Kariernya terus meroket, seiring menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Muhaimin menjabat Ketua Umum Partai yang dibidani NU itu sejak 2005 hingga pada Muktamar Bali 1 September 2014, ia secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB untuk periode 2019-2024 karena dianggap berhasil menaikkan suara pemilu 2014 menjadi 9,04%
Tak hanya warga PKB dan NU yang mengakui ketokohannya. Pihak luar pun memiliki pandangan yang sama. Ia adalah sosok politikus yang mempunyai karakter, toleran, dan santun. Ia juga bisa berkoalisi dengan siapa saja asal sesuai dengan kemaslahatan umat. Ia pernah mewakili Indonesia dalam World Conference on Peace and Religion di Jerman pada tahun 1995, mewakili Indonesia dalam International Conference on Interfeith Dialog and Peace di Washington, D.C, AS dan berbagai forum-forum internadioal lainya.
Beberapa buku yang pernah ditulisnya, antara lain; Melampaui Demokrasi; Merawat Bangsa dengan Visi Ulama (Klik.R, Yogyakarta, 2006); Momentum Untuk Bangkit, Percikan Pemikiran Ekonomi, Politik dan Kebangsaan (LKiS, 2009); Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur (LKiS, 2010); Intoleransi, Diskriminasi dan Politik Multikulturalisme (LKiS Yogyakarta), dan beberapa buku lainya.
GaleriSunting
ReferensiSunting
- ^ Anggota DPR-RI 1999-2004, diakses 26 Desember 2021.
- ^ Muhaimin Iskandar Diarsipkan 2006-11-21 di Archive.is, diakses pada 18 Oktober 2009
- ^ Muhaimin Iskandar Diarsipkan 2009-10-23 di Wayback Machine., diakses pada 18 Oktober 2009
- ^ Ismail, Taufik (26 Maret 2018). Simanjuntak, Johnson, ed. "Sah, Ahmad Muzani, Ahmad Basarah, Muhaimin Iskandar jadi Wakil Ketua MPR". TribunNews. Diakses tanggal 26 Maret 2018.
- ^ MENAKERTRANS RI
Pranala luarSunting
- Profil di Tokoh Indonesia Diarsipkan 2006-11-21 di Archive.is
- Profil Diarsipkan 2009-10-23 di Wayback Machine.
| Jabatan politik | ||
|---|---|---|
| Didahului oleh: Fahri Hamzah |
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Kesejahteraan Rakyat 2019–sekarang |
Petahana |
| Didahului oleh: Erman Soeparno |
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2009–2014 |
Diteruskan oleh: Hanif Dhakiri |
| Didahului oleh: Khofifah Indar Parawansa |
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Industri, Perdagangan dan Pembangunan 1999–2009 |
Diteruskan oleh: Pramono Anung Wibowo Bidang Industri & Pembangunan |
| Diteruskan oleh: Anis Matta Bidang Ekonomi & Keuangan | ||
| Jabatan partai politik | ||
| Didahului oleh: Alwi Shihab |
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa 2005–sekarang |
Petahana |
Komentar
Posting Komentar